Materi
Bahasa Indonesia
Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya
sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat
beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat
utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup.
2. Jenis-Jenis Paragraf
a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan
suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri
atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah
paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf
narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari
urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik,
paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Contoh paragraf narasi:
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu.
Tangannya dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu
bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk
menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan tuan
Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya Marta.
b. Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang
mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat,
mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
- Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
- Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
- Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
- Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Contoh Paragraf Deskriptif:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Swarangan.
Gelombang ombak yang tidak terlalu besar datang bergulung silih berganti
menyambut siapapun yang datang seakan ingin mengajak bermain. Air yang jernih
dan pasir putih lembut yang terhampar luas tanpa ada karang yang menghalangi membuatku
ingin kembali lagi. Sejauh mata memandang yang kulihat hanya laut yang
terbentang luas dan biru. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombak yang
terus-menerus menghempas kakiku dan terasa asin ketika air laut itu menyentuh
bibirku karena percikannya.
Disepanjang bibir pantai kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman
mereka berkumpul membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati keindahan
pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat beberapa
wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air,
atau berfoto-foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan
pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun internasional
pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan yang datang.
c. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca
dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan
pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan
melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1.
Memaparkan
definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu
tindakan.
2.
Gaya
penulisannya bersifat imformatif.
3.
Menginformasikan/menceritakan
sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
4.
Paragraf
eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana.
Contoh Paragraf Eksposisi:
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya
beserta manfaatnya bagi manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai
penyubur rambut, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini
memilikii ciri fisik sebagai berikut: daun berbentuk panjang dengan duri kedua
sisi daunnya, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening
sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak
khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas
yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai
ramuan penyubur rambut, tapi juga sebagai minuman yang menyehatkan seperti teh
lidah buaya yang terbuat dari daun lidah buaya yang dikeringkan dan kuliner
sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.
d. Paragraf
Argumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah
agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa
gambar/grafik, dll.
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4. Penutup berisi kesimpulan.
e. Paragraf Persuasi
Paragraf
Persuasi ialah suatu bentuk karangan
yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan
pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1.
Persuasi
berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2.
Harus
menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3.
Persuasi
harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.
Persuasi
sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.
Persuasi memerlukan
fakta dan data.
Contoh paragraf persuasi:
Masyarakat Hindu di Bali memiliki upacara kematian yang sangat unik dan
memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik
ini disebut dengan ngaben.
Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh
orang yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaannya membutuhkan berbagai
perlengkapan dengan biaya yang cukup besar, maka tidak semua orang telah
meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di aben biasanya akan
dikubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben telah siap
dan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat unik ini,
tidak ada salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara Ngaben dilakukan
oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali.
Sumber : http://ayhamhaya.blogspot.co.id/2013/12/materi-bahasa-indonesia-kelas-3-sd.html
0 komentar:
Posting Komentar